A.Periode Perkembangan Penduduk Dunia
Written By agnas setiawan on Tuesday, 25 February 2014 | 18:42
Penduduk
dunia saat ini ini menurut data Bank Dunia adalah di kisaran menyentuh 7 milyar
jiwa. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring dengan
meningkatnya peradaban manusia.
Tidak ada data pasti mengenai perkembangan penduduk dunia dari zaman pertama kali adanya manusia. Berdasarkan data dari tahun 1650an hingga saat ini terdapat 5 fase perkembangan penduduk dunia yaitu;
1. Periode 1650-1800
Pada periode ini diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4 % per tahun. Periode ini ditandai dengan
Tidak ada data pasti mengenai perkembangan penduduk dunia dari zaman pertama kali adanya manusia. Berdasarkan data dari tahun 1650an hingga saat ini terdapat 5 fase perkembangan penduduk dunia yaitu;
1. Periode 1650-1800
Pada periode ini diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4 % per tahun. Periode ini ditandai dengan
- Mulai berkembangnya teknik pertanian
- Berdirinya pabrik-pabrik pada tahap awal
- Pengembangan sarana dan prasarana transportasi
- Kondisi politik di berbagai negara relatif stabil
2. Periode 1800-1850
Selama
periode ini (50 tahun) jumlah penduduk dunia bertambah sekitar 33% yang
ditandai dengan gejala berikut
- Meningkatnya tatanan politik dan ekonomi negara
- Mulai timbulnya kesadaran akan lingkungan
- Adanya perhatian untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk
3. Periode 1850-1900
Periode
ini memiliki ciri
- Mulai dilakukannya sensus penduduk di berbagai negara
- Peningkatan produktivitas manusia karena kemajuan IPTEK
- Di beberapa negara terjadi penurunan fertilitas
4. Periode 1900-1930
Periode
ini sangat erat kaitannya dengan terjadinya Perang Dunia 1 dan perkembangan
penduduk dunia terbagi menjadi 3 wilayah yaitu
- Wilayah Amerika Serikat dan Eropa Barat pertumbuhan penduduknya mulai terkendali.
- Wilayah Eropa timur, Afrika Utara, Amerika Latin dan Jepang, angka pertumbuhan penduduknya masih tinggi.
- Wilayah yang tidak termasuk 2 wilayah diatas pertumbuhan penduduknya tinggi.
5. Periode 1930-sekarang
Merupakan
periode ledakan penduduk dunia karena berbagai faktor yaitu
- Berakhirnya Perang Dunia
- Meningkatnya pelayanan kesehatan dan pendidikan
- Penemuan berbagai jenis obat dan antibiotik
- Teknologi semakin maju di berbagai bidang
- Taraf ekonomi mulai meningkat
Sebelum
tahun 1650an diperkirakan perkembangan penduduk dunia sangat tidak berarti.
Jumlah kelahiran dan kematian sama tingginya.
Peta Pertumbuhan Penduduk
Dunia (dalam persen)
|
Dunia
Populasi Dunia Bergerak Ekstrim
PBB mencatat perkembangan ekstrim populasi dunia: negara kaya
dengan anak sedikit dan penduduk semakin menua di satu sisi, dan negara miskin
dengan pertumbuhan penduduk meroket di sisi lain.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa populasi penduduk dunia
akan bertambah dari 7,2 milyar jiwa saat ini menjadi 8,1 milyar pada 2025,
dengan pertumbuhan paling besar ada di Negara berkembang dan lebih dari
setengahnya di Afrika. Pada 2050, jumlah itu akan menjadi 9,6 milyar.
Populasi India diperkirakan bakal melampaui Cina pada sekitar tahun 2028
ketika kedua Negara akan mempunyai populasi sekitar 1,45 milyar, demikian
menurut laporan “Prospek Populasi Dunia.”
Laporan itu menemukan bahwa tingkat kelahiran dunia sedang mengalami
penurunan cepat, meski hampir tidak cukup cepat untuk menghindari lompatan
populasi signifikan selama beberapa dekade ke depan.
Badan dunia itu merevisi laporan mereka dua tahun lalu dengan menaikkan
perkiraan populasi dunia, terutama terkait tingkat kelahiran di negara-negara
yang tercatat mempunyai jumlah anak paling banyak per perempuan.
Dua Kecenderungan Ekstrim
John Wilmoth, direktur Divisi Populasi di kantor PBB untuk Departemen
Ekonomi dan Urusan Sosial, mengatakan kenaikan perkiraan populasi akan
menimbulkan tantangan meski bukan berarti juga sebuah peringatan. Sebaliknya
kata dia, kecemasan itu terkait adanya kecenderungan dua kutub ekstrim:
Negara-negara miskin, yang populasinya tumbuh terlalu cepat, dan Negara
sejahtera yang populasinya semakin menurun dan bertambah tua.
“Dunia punya pengalaman luar biasa dalam berurusan dengan pertumbuhan
populasi yang cepat,” kata Wilmoth. ”Populasi dunia bertambah dua kali lipat
antara 1960 dan 2000, kurang lebih. Pasokan makanan dunia naik lebih dua kali
lipat pada periode yang sama.”
"Masalahnya lebih dari satu ekstrim,” tambah dia. ”Cerita utamanya
adalah bagaimana menghindari ekstrim, baik dalam pertumbuhan cepat akibat
tingginya tingkat kelahiran, atau bertambahnya populasi orang tua dan potensi
penurunan jumlah penduduk akibat tingkat kelahiran yang sangat rendah.”
Diantara Negara-negara dengan pertumbuhan paling cepat adalah Nigeria, yang
populasinya diperkirakan bakal melewati Amerika sebelum pertengahan abad ini
dan bisa menyaingi Cina sebagai Negara berpenduduk terbanyak dunia.
Pada 2050, populasi Nigeria diperkirakan mencapai lebih dari 440 juta jiwa,
dibandingkan dengan 200 juta jiwa penduduk Amerika. Negara Afrika kaya minyak
itu diperkirakan populasinya bakal mendekati 914 juta jiwa pada 2100.
Laporan itu menemukan bahwa sebagian besar Negara dengan tingkat kelahiran
sangat tinggi -- lebih dari 5 anak per perempuan – ada dalam daftar PBB sebagai
negara-negara yang kurang berkembang. Sebagian besar di Afrika, meski juga ada
Afghanistan dan Timor Leste di sana.
Indonesia Turun Tipis
Tapi rata-rata jumlah anak per perempuan mengalamai penurunan tipis di
sejumlah negara besar, termasuk Cina, India, Indonesia, Iran, Brazil dan Afrika
Selatan, yang mengarah ke pengurangan tingkat pertumbuhan populasi di banyak
negara berkembang.
Sebaliknya, banyak negara di Eropa dan Asia timur yang mempunyai tingkat
kelahiran sangat rendah.
“Hasilnya, populasi ini bertambah tua dengan cepat dan menghadapi tantangan
dalam penyediaan perawatan dan dukungan bagi bertumbuhnya jumlah penduduk tua,“
kata Wilmoth.
ab/hp (ap,dpa,afp)
B.TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA
![http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSpwGK5OBJ2lxpJFKEIV3VtD8ivQtUuyDfNEf5GWYfcBZxPwKvB60NEog](file:///C:\Users\AXIOO\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg)
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula. Jumlah penduduk Indoneesia dari tahun 1971-2010 serta pertumbuhannya adalah sebagai berikut :
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2000 dan 2010 (Juta Jiwa)
Tahun 1971 1980 1990 2000 2010
Jumlah Penduduk 119,2 147,5 179,4 205,1 237,6*
Keterangan: Jumlah penduduk tahun 2010 yang disajikan ini merupakan data sementara hasil SP2010 yang dibacakan oleh Presiden SBY dalam pidato kenegaraan 16 agustus 2010.
Data
final hasil SP2010 kemungkionan besar baru di lansir tahun 2011
Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)
Periode 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010
Laju Pertumbuhan 2,30 1,97 1,49 1,48*
Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)
Periode 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010
Laju Pertumbuhan 2,30 1,97 1,49 1,48*
Keterangan: pertumbuhan penduduk sementara
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,48 persen pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010 jumlah penduduk Indoneisa bertambah sebesar 1,48 persennya.
Dengan jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut, membuat Indonesia tetap bercokol sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah RRC, India dan Amerika Serikat.
Semakin banyak pertumbuhan penduduk di Indonesia namun tak sejalan dengan pertumbuhan pembangunan di Indonesia sendiri. Sehingga menambah tingkat kemiskinan di Indonesia. Seharusnya pemerintah menyeimbangi tingkat pertumbuhan penduduknya dengan pertumbuhan pembangunan itu sendiri. Sehingga tingkat kemiskinan di Indonesia paling tidak sedikit dapat teratasi.
Semoga pemerintah kita dapat semakin konsen untuk memikirkan nasib penduduk nya khususnya warga miskin, yang segala pelayanan kesehatan atau umum lainnya dapat dirasakan seluruh penduduk di Negara Indonesia ini.
Permasalahan kependudukan
di Indonesia
permasalahan kependudukan di
indonesia salah satu yang harus dihadapi di
setiap negara,bukan tidak mungkin angka kelahiran di setiap tahunnya akan terus
meningkat,dan pemerintah pun akan kesulitan untuk mensejahterakan rakyat
karena dari tahun ke tahun jumlah penduduk indonesia terus meningkat dan
anggaran untuk membantu masyarakat menengah kebawah juga ikut
meningkat.kebutuhan pokok semakin lama semakin menipis dan lowongan pekerjaan
yang terbatas.
Adapun masalah-masalah kependudukan
yang dialami oleh Indonesia antara lain:
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah
Penduduk (Over Population) Telah disebutkan sebelumnya di awal
bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia
setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah
Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka
237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah.Dari data yang saya ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan
mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah
penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah.
Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum
membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu
antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam,
mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.
Akan tetapi permasalahan
kependudukan terkait dengan jumlah penduduk
yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia
memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai
kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya
populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan
permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting
lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi
masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang
gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkait
dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai,
daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal
tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang
sama demi keseimbangan alam.
Selain itu, masalah yang muncul
terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan
pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari
nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah
adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan
cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini
menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini
tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan
yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan
tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
Jumlah penduduk yang besar memiliki
andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk
yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang
lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh
karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan
terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
2. Tingginya
Tingkat Pertumbuhan Penduduk Terkait dengan jumlah penduduk yang
tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah
tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk
membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat.
Semakin besar persentase kenaikannya
maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak
bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang
perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana,
fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka
mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program
KBdan kini ditangani oleh BKKBN.
Jika melihat grafik di atas, dari
tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin menurun.
Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun,
alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga
mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara
maju selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%.
Melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju
pertumbuhan penduduk dapat menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga
kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Apabila tingginya tingkat
pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik
masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun,
kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi
kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk
menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan
pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat
kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan
penduduk diharapkan menurun.
3. Persebaran
Penduduk Tidak Merata Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk
disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km
kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia
antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Di Indonesia sendiri terjadi
konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari
50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila
pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas
hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi
dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.
Faktor faktor yang menyebabkan
terjadinya persebaran penduduk:
- Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
- Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
- Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
- Sumber air
- Perhubangan atau transportasi
- Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.
Jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat terbesar di dunia.Tingkat pertumbuhan penduduknya juga tinggi.
Sebenarnya jumlah pendudukyang besar bukanlah suatu masalah, sebab apabila
semua penduduknya memiliki
kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada negara.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:
kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada negara.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Masalah Penduduk yang Bersifat
Kuantitatif
a. Jumlah Penduduk
Besar Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam
pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.
Manfaat jumlah penduduk yang besar:
1) Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
2) Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Manfaat jumlah penduduk yang besar:
1) Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
2) Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh,
ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia
menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan,
timbulnya pemukiman kumuh.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta
sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan,
timbulnya pemukiman kumuh.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta
sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
b. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun
1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera
c. Persebaran Penduduk Tidak Merata Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau,
provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa:
• Sebagai pusat pemerintahan.
• Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.
• Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
• Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
• Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan
hidup seperti:
• Munculnya permukiman liar.
• Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
• Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
• Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran, dan lain-lain. Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun
1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera
c. Persebaran Penduduk Tidak Merata Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau,
provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa:
• Sebagai pusat pemerintahan.
• Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.
• Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
• Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
• Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan
hidup seperti:
• Munculnya permukiman liar.
• Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
• Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
• Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran, dan lain-lain. Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.
Upaya-upaya tersebut adalah:
• Pemerataan pembangunan.
• Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
• Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya. Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah
penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi. Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:
- Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
- Peningkatan taraf hidup transmigran.
- Pengolahan sumber daya alam.
- Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
- Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia. Persebaran yang tidak merata berpengaruh
terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara
berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:
1. terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang.
2. terjadi kekeringan.
3. tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi.
• Pemerataan pembangunan.
• Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
• Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya. Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah
penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi. Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:
- Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
- Peningkatan taraf hidup transmigran.
- Pengolahan sumber daya alam.
- Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
- Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia. Persebaran yang tidak merata berpengaruh
terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara
berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:
1. terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang.
2. terjadi kekeringan.
3. tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi.
2. Masalah Penduduk yang Bersifat
Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan Penduduk yang
rendah Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan
penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat
kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
1) Angka Kematian
2) Angka Harapan Hidup Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
1) Angka Kematian
2) Angka Harapan Hidup Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
b. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas
yang tinggi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas
yang tinggi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin ya?ckckck
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin ya?ckckck
PENUTUP
Kesimpulan
Tercatat bahwa
perkembangan ekstrim populasi dunia:negara yang kaya anak sedikit shingga penduduknya sedikit
,sedangkan negara yang miskin
penduduknya meroket disisi lain.penduduk dunia dan indonesia mengalami
perkembangan penduduk yang sangat cepat dari tahun ke tahun dari periode satu
ke periode lainnya intinya makin lama makin banyak sehingga menyebabkan
terjadinya ledakan penduduk yang berkelanjutan. Permasalahan kependudukan di
indonesia antara lain:
a.
Masalah
yang bersifat kuantitatif
b.
Masalah
yang bersifat kualitatif
Saran
Dari uraian yg
telah kami sajikan maka kita dapat menarik sebuah saran bagi kita semua bahwa“2 anak lebih baik”supaya terlaksana
maka harus mengikuti sistim KB (keluarga berencana)dami kesejahteraan
keluarga,bangsa dan negara.
Daftar pustaka
Masruri, Muhsinatun Siasah dkk.
2002.
Pendidikan Kependudukan Dan
Lingkungan Hidup
. Yogyakarta: UPT MKU UNY. Sunarto.
1985.
Penduduk Indonesia dalam
Dinamika Migrasi 1971-1980
.Yogyakarta: Dua Dimensi http://sopyanasauri.blogspot.com/2012/11/sejarah-perkembangan
penduduk-dunia-dan.html Mantra,Ida Bagoes.2000.
Demografi Umum
.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Sembiring.1985.
Demografi
.Jakarta: IKIP Jakarta
Rusli,Said.2012.
Pengantar Ilmu Kependudukan
.Jakarta: LP3ES
Bollywood Casino & Hotel - JT Hub
BalasHapusThe Bollywood Casino & Hotel in West Ham has 경기도 출장샵 been voted the 과천 출장안마 “Best Hotel 경상남도 출장안마 in You'll 서산 출장샵 find it 먹튀 in West Ham as it's the second largest casino in the country.